Pelajaran Yang Harus Disampaikan... 2 (Perumpamaan Merpati, Bangau dan Srigala)
Srigala kemudian bergegas ke tempat burung bangau berada, dan seperti yang ditunjukan merpati, ternyata ia memang sedang bermain di pinggir sungai….
Dengan wajah ceria dan penuh persahabatan srigala mendekati bangau sambil berkata, “Alangkah sempurnaya ciptaan Tuhan terhadapmu wahai burung bangau. Engkau diberikan Tuhan sesuatu yang tidak dimiliki makhluk lain. Engkau memiliki tubuh yang indah, leher yang panjang, dan sayap yang indah. Engkau bisa melakukan perjalan dalam sehari yang makhluk lain melakukannya dalam setahun. Akan tetapi, saya tidak tidak tahu bagaimana caranya engkau melindungi kepalamu dari terpaan angin kencang?”.
Burung bangau terlena mendengar pujian srigala, hingga dengan bangga ia menjawab, “Caranya sangat gampang temanku, jika angin datang dari arah kanan maka saya menyembunyikan kepala saya di dalam sayap yang sebelah kiri. Jika anginnya datang dari arah kiri, maka saya menyembunyikan kepala saya di sayap sebelah kanan”.
Srigala kembali bertanya, “Bagaimana jika yang datang adalah angin puting beliung dan bertiup dari semua arah, di manakah engkau sembunyikan kepalamu?”.
Bangau menjawab, “aku menyembunyikan kepalaku di bawah badan”.
Srigala berkata, “Bagaimana mungkin engkau akan melakukannya, saya benar-benar tidak percaya sebelum aku melihatnya”.
Dengan rasa percaya diri yang tinggi, bangau mencontohkan bagaimana ia menyembunyikan kepalanya di bawah badannya. Saat itulah dengan cepat srigala melompat menerkam leher bangau, hingga ia jatuh tak berdaya dan menjadi santapan srigala.
Sahabat Pelajar Sukses,,, dari kisah di atas dapat diambil beberapa pelajaran
Pertama
Orang yang memberi nasehat kepada orang lain untuk kebaikan, maka semestinya juga harus mengamalkan nasehatnya itu. Sebab, orang yang menasehati orang lain namun melupakan dirinya sendiri tidak ubahnya seperti lilin yang menerangi orang lain, dan membakar dirinya sendiri. Teramat buruk sifat manusia yang seperti itu, karena dia akan rugi di dunia juga di akhirat.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa manusia yang bersifat seperti demikian, akan dibangkitkan dari kuburnya dalam kondisi tanpa kepala. Sangatlah tepat jika Allah mencela manusia yang memiliki sifat seperti ini. Seperti celaan Allah dalam surat al-Baqarah [2]: 44
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?.”
Begitu juga celaan Allah dalam surat ash-Shaf [61]: 3
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.”
“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.”