Pelajar Palestin Rancang Mobil Sekelas F1
Gaza - Penjajahan Israel terhadap Palestina tak membuat bangsa ini menyerah. Buktinya sebelas pelajar di jalur Gaza berhasil membuat sejarah baru dengan membuat desain mobil balap serupa F1.
Rencananya mobil formula tersebut akan ikut serta dalam kompetisi internasional desain mobil balap antar pelajar dari 130 negara di sirkuit Sylverstone, Inggris pada 14-17 Juli 2011. "mereka telah bekerja tanpa istirahat,"kata Dr Ghassan Abu Urf, Kepala Jurusan Training Khan Yunis dalam UN News Center 15 Juni 2011.
Khan Yunis adalah sekolah milik Badan Bantuan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) yang terletak di Jalur Gaza Selatan. Sejak lima tahun lalu sekolah tersebut diblokade Israel dari jangkauan dunia luar.
Otomatis banyak hambatan yang ditemui para pelajar. Ghassan mengatakan para pelajar kesulitan mendapatkan suku cadang untuk membangun mobil balap yang rampung dikerjakan selama 2 tahun. Akhirnya mereka memanfaatkan barang-barang bekas di sekitar. Sebagai mesin para pelajar menggunakan mesin sepeda motor bekas yang dimodifikasi. "Tapi semua telah sesuai dengan standar internasional,"katanya.
Pelajar sekaligus Ketua Proyek, Osama Al Othmani, mengaku sangat bangga dengan karya asli dari Gaza ini. "Meskipun kami hidup tanpa apa pun, Kami ingin membuktikan pada dunia,"katanya.
Direktur Teknik dari Institution of Mechanical Engineers, Colin Brown terkesan dengan kerja keras anak-anak dari Palestina. "Mereka mampu mendaur ulang barang-barang bekas menjadi karya yang mengagumkan,"katanya.
RUDY
Rencananya mobil formula tersebut akan ikut serta dalam kompetisi internasional desain mobil balap antar pelajar dari 130 negara di sirkuit Sylverstone, Inggris pada 14-17 Juli 2011. "mereka telah bekerja tanpa istirahat,"kata Dr Ghassan Abu Urf, Kepala Jurusan Training Khan Yunis dalam UN News Center 15 Juni 2011.
Khan Yunis adalah sekolah milik Badan Bantuan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) yang terletak di Jalur Gaza Selatan. Sejak lima tahun lalu sekolah tersebut diblokade Israel dari jangkauan dunia luar.
Otomatis banyak hambatan yang ditemui para pelajar. Ghassan mengatakan para pelajar kesulitan mendapatkan suku cadang untuk membangun mobil balap yang rampung dikerjakan selama 2 tahun. Akhirnya mereka memanfaatkan barang-barang bekas di sekitar. Sebagai mesin para pelajar menggunakan mesin sepeda motor bekas yang dimodifikasi. "Tapi semua telah sesuai dengan standar internasional,"katanya.
Pelajar sekaligus Ketua Proyek, Osama Al Othmani, mengaku sangat bangga dengan karya asli dari Gaza ini. "Meskipun kami hidup tanpa apa pun, Kami ingin membuktikan pada dunia,"katanya.
Direktur Teknik dari Institution of Mechanical Engineers, Colin Brown terkesan dengan kerja keras anak-anak dari Palestina. "Mereka mampu mendaur ulang barang-barang bekas menjadi karya yang mengagumkan,"katanya.
RUDY
http://tempointeraktif.com